Sabtu, 18 Januari 2020

Menjawab Suratmu Perihal Setia

Menjawab Suratmu Perihal Setia

I MISS YOU


Dengan berkata sedikit ku ragu, mengungkapkan isi hati yang sedari lama ku simpan dengan pilu. Melewati setiap malam, menunggu pagi hingga akhirnya kembali menatap mata indahmu dengan sendu. 
Ada beberapa cara ku ekspresikan bagaimana memuntahkan rasa rindu, seperti terus mengoceh tak jelas hingga mulut ke mulut membicarakanku saling beradu, sampai hanya terbayang dengan keadaan dimana nanti kita akan bertemu dengan tatapan mata pada setiap apapun aku memandang penuh diam. 
Penciumanku terhambat saat mengaroma airmata yang membau, sambil tergerai rambut ku tuk menutupi tetesan hujan di pipiku, maka sesungguhnya jika ada pertanyaan terhadapku, sembilu apakah yang dapat menyayat luka hatiku, maka tiada lain jawabanku ialah Rindu.
Kata-kata ku belum berakhir hingga aku benar-benar menyusuri setiap aksara yang membelit di rasaku, untai demi untai kuraih estetisku, namun tanpa rencana, dengan spontan, ku menulis ini hanya untuk mengungkapkan isi hatiku. Penuh rindu. Lalu, bagaimana lagi caraku? 
Bayangku penuh wajahmu, ku lihat langit-langit rumahku senyummu mengawang di atas. Hingga lamunanku terbuyar oleh segarnya air mata yang melumatku dalam hening oleh rindu. Berkali-kali ku menyebut kata rindu itu, namun anganku tetaplah sekedar bayang, yang pun akan meninggalkanku kelak pada saat diriku terhimpit penuh kegelapan. 
Kau yang kini sedang terlelap menenun impian dalam ketidaksadaran, semoga segala lelah yang kau titi demi titi tidak terpanah kesia siaan, semoga lelahmu terbayarkan, hikmat hingga penuh kebahagiaan. Dan kita, kan bersanding bersama, kelak di pelaminan, Aamiin.


Menjawab balasan surat dari rifani_ar24


Tidak ada komentar:

Posting Komentar