Waktu telah berlalu. Tahun kian tahun sudah kita jalani hubungan ini. Suka dan duka kita rasakan semua.
Terima kasih, kau adalah lentera ketika gelap mendatangiku. Kisah suka yang menghilangkan haru. Aku selalu menyukaimu.
Terima kasih, bagimu yang telah menganggap ku sebagai kekasihmu. Aku tak pernah berprasangka bahwa suatu hari akan ada seorang yang dapat bertahan menjalin ikatan kasih denganku. Karena dalam kisah sebelumnya, hati ini sudah pernah merasai pahitnya ditinggalkan, dengan alasan.. Tidak tahan.
Terima kasih, atas cinta yang kau beri. Dan limpahan kasih yang kau suguhi. Ketidaksempurnaanku tidak menggoyahkan rasamu.
Namun, maaf. Aku hanyalah seorang gadis kecil. Tubuhku lemah. Apalagi perihal hati.
Sungguh maafkan aku, aku tak bisa mengerti dirimu. Aku tak bisa terus menerus menerima semua pendapatmu.
Aku tak tau apa yang harus aku lakukan. Jika kau merasa aku harus diam, maka akan aku lakukan. Tapi atas bicaramu, kau juga memasukkan unsur Aku didalamnya. Maka bukankah aku berhak untuk tidak bungkam?
Maaf sekali lagi. Aku tak bisa menerima pendapatmu untuk kali ini, hal ini bukanlah suatu yang aku setujui.
Maaf. Aku tidak ingin ikut campur dengan segala sesuatu yang dengannya aku benci.
Lakukan sesukamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar